Memproses...

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

1

بَرَآءَةٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ (١)

Barā`atum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna `āhadttum minal-musyrikīn

(Inilah) pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrik yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).

2

فَسِيحُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍۢ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى ٱللَّهِ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُخْزِى ٱلْكَٰفِرِينَ (٢)

Fa sīḥụ fil-arḍi arba'ata asy-huriw wa'lamū annakum gairu mu'jizillāhi wa annallāha mukhził-kāfirīn

Maka berjalanlah kamu (kaum musyrik) di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.

3

وَأَذَٰنٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلنَّاسِ يَوْمَ ٱلْحَجِّ ٱلْأَكْبَرِ أَنَّ ٱللَّهَ بَرِىٓءٌۭ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُۥ ۚ فَإِن تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى ٱللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٣)

Wa ażānun minallāhi wa rasụlihī ilan-nāsi yaumal-ḥajjil-akbari annallāha barī`um minal-musyrikīna wa rasụluh, fa in tubtum fa huwa khairul lakum, wa in tawallaitum fa'lamū annakum gairu mu'jizillāh, wa basysyirillażīna kafarụ bi'ażābin alīm

Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu, tetapi jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak akan dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.

4

إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ ثُمَّ لَمْ يَنقُصُوكُمْ شَيْـًۭٔا وَلَمْ يُظَٰهِرُوا۟ عَلَيْكُمْ أَحَدًۭا فَأَتِمُّوٓا۟ إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَىٰ مُدَّتِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ (٤)

Illallażīna `āhadttum minal-musyrikīna ṡumma lam yangquṣụkum syai`aw wa lam yuẓāhirụ `alaikum aḥadan fa atimmū ilaihim `ahdahum ilā muddatihim, innallāha yuḥibbul-muttaqīn

Kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan tidak mengurangi sedikit pun (isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.

5

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلْأَشْهُرُ ٱلْحُرُمُ فَٱقْتُلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَٱحْصُرُوهُمْ وَٱقْعُدُوا۟ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۢ ۖ فَإِن تَابُوا۟ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّوا۟ سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ (٥)

Fa iżansalakhal-asy-hurul-ḥurumu faqtulul-musyrikīna ḥaiṡu wajattumụhum wa khużụhum waḥṣurụhum waq'udụ lahum kulla marṣad, fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa khallụ sabīlahum, innallāha gafụrur raḥīm

Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

6

وَإِنْ أَحَدٌۭ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ ٱسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُۥ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌۭ لَّا يَعْلَمُونَ (٦)

Wa in aḥadum minal-musyrikīnastajāraka fa ajir-hu ḥattā yasma'a kalāmallāhi ṡumma abligh-hu ma`manah, żālika bi`annahum qaumul lā ya'lamụn

Dan jika di antara orang-orang musyrik ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.

7

كَيْفَ يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ رَسُولِهِۦٓ إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّمْ عِندَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۖ فَمَا ٱسْتَقَٰمُوا۟ لَكُمْ فَٱسْتَقِيمُوا۟ لَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ (٧)

Kaifa yakụnu lil-musyrikīna `ahdun `indallāhi wa `inda rasụlihī illallażīna `āhadttum `indal-masjidil-ḥarām, fa mastaqāmụ lakum fastaqīmụ lahum, innallāha yuḥibbul-muttaqīn

Bagaimana mungkin ada (perjanjian) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali orang-orang yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu di Masjidil Haram? Jika mereka berlaku jujur kepadamu, maka hendaklah kamu berlaku jujur (pula) kepada mereka. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.

8

كَيْفَ وَإِن يَظْهَرُوا۟ عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوا۟ فِيكُمْ إِلًّۭا وَلَا ذِمَّةًۭ ۚ يُرْضُونَكُم بِأَفْوَٰهِهِمْ وَتَأْبَىٰ قُلُوبُهُمْ وَأَكْثَرُهُمْ فَٰسِقُونَ (٨)

Kaifa wa iy yaẓharụ `alaikum lā yarqubụ fīkum illaw wa lā żimmah, yurḍụnakum bi`afwāhihim wa ta`bā qulụbuhum wa akṡaruhum fāsiqụn

Bagaimana (bisa ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik), padahal jika mereka memperoleh kesempatan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula) mengindahkan perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, padahal hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

9

ٱشْتَرَوْا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ثَمَنًۭا قَلِيلًۭا فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ (٩)

Isytarau bi`āyātillāhi ṡamanang qalīlan fa ṣaddụ `an sabīlih, innahum sā`a mā kānụ ya'malụn

Mereka menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (orang lain) dari jalan-Nya. Sungguh, betapa buruk apa yang mereka kerjakan.

10

لَا يَرْقُبُونَ فِى مُؤْمِنٍ إِلًّۭا وَلَا ذِمَّةًۭ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُعْتَدُونَ (١٠)

Lā yarqubụna fī mu`minin illaw wa lā żimmah, wa ulā`ika humul-mu`tadụn

Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

11

فَإِن تَابُوا۟ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَإِخْوَٰنُكُمْ فِى ٱلدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍۢ يَعْلَمُونَ (١١)

Fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa ikhwānukum fid-dīn, wa nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'lamụn

Tetapi jika mereka bertobat, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

12

وَإِن نَّكَثُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُم مِّنۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا۟ فِى دِينِكُمْ فَقَٰتِلُوٓا۟ أَئِمَّةَ ٱلْكُفْرِ ۙ إِنَّهُمْ لَآ أَيْمَٰنَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنتَهُونَ (١٢)

Wa in nakas̱ū aymānahum min ba'di 'ahdihim wa ṭa'anū fī dīnikum faqātilū a'immatal-kufr, innahum lā aymāna lahum la'allahum yantahūn

Dan jika mereka melanggar sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu tidak memegang janji, agar mereka berhenti.

13

أَلَا تُقَٰتِلُونَ قَوْمًۭا نَّكَثُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُمْ وَهَمُّوا۟ بِإِخْرَاجِ ٱلرَّسُولِ وَهُم بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ أَتَخْشَوْنَهُمْ ۚ فَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَوْهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (١٣)

Alā tuqātilūna qawman nakas̱ū aymānahum wa hammū bi'ikhrājir-rasūl, wa hum bada'ūkum awwala marrah, atakhshawnahum, fallāhu ahaqqu an takhshawhu in kuntum mu'minīn

Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang melanggar janjinya, merencanakan mengusir Rasul, dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Apakah kamu takut kepada mereka? Maka Allah-lah yang lebih patut kamu takuti jika kamu orang-orang beriman.

14

قَٰتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍۢ مُّؤْمِنِينَ (١٤)

Qātilūhum yu'adzdzibhumullāhu bi'aydīkum wa yukhzīhim wa yanṣurkum 'alayhim wa yashfi ṣudūra qawmin mu'minīn

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan perantaraan tangan-tanganmu dan menghinakan mereka serta menolong kamu terhadap mereka, dan akan menyembuhkan hati orang-orang yang beriman.

15

وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (١٥)

Wa yudzhib ghaiẓa qulūbihim, wa yatūbullāhu 'alā man yashā', wallāhu 'alīmun ḥakīm

Dan Dia akan menghilangkan kemarahan hati mereka. Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

16

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُوا۟ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَا رَسُولِهِۦ وَلَا ٱلْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةًۭ ۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٦)

Am ḥasibtum an tutrakū wa lammā ya'lamillāhullażīna jāhadū minkum wa lam yattakhidzū min dūnillāhi wa lā rasūlihī wa lāl-mu'minīna walījah, wallāhu khabīrum bimā ta'malūn

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman? Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

17

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَن يَعْمُرُوا۟ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ شَٰهِدِينَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِم بِٱلْكُفْرِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ وَفِى ٱلنَّارِ هُمْ خَٰلِدُونَ (١٧)

Mā kāna lil-mushrikīna an ya'murū masājidallāhi shāhidīna 'alā anfusihim bil-kufr, ulā'ika ḥabiṭat a'māluhum wa fīn-nāri hum khālidūn

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam neraka.

18

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ (١٨)

Innamā ya'muru masājidallāhi man āmana billāhi wal-yawmil-ākhiri wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāta wa lam yakhsha illallāh, fa'asā ulā'ika an yakūnū minal-muhtadīn

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

19

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ ٱلْحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ كَمَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَجَٰهَدَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ لَا يَسْتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ (١٩)

Aja'altum siqāyatal-ḥājji wa 'imāratal-masjidil-ḥarāmi kaman āmana billāhi wal-yawmil-ākhiri wa jāhada fī sabīlillāh, lā yastawūna 'indallāh, wallāhu lā yahdil-qawmaẓ-ẓālimīn

Apakah (orang-orang yang melakukan) memberi minum orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

20

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ (٢٠)

Allaẕīna āmanū wa hājarū wa jāhadū fī sabīlillāhi bi'amwālihim wa anfusihim a'ẓamu darajatan 'indallāh, wa ulā'ika humul-fā'izūn

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.

21

يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُم بِرَحْمَةٍۢ مِّنْهُ وَرِضْوَٰنٍۢ وَجَنَّٰتٍۢ لَّهُمْ فِيهَا نَعِيمٌۭ مُّقِيمٌ (٢١)

Yubasysyiruhum rabbuhum biraḥmatin minhu wa riḍwānin wa jannātin lahum fīhā na'īmun muqīm

Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang abadi.

22

خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌۭ (٢٢)

Khālidīna fīhā abadā, innallāha 'indahū ajrun 'aẓīm

Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah pahala yang besar.

23

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوٓا۟ ءَابَآءَكُمْ وَإِخْوَٰنَكُمْ أَوْلِيَآءَ إِنِ ٱسْتَحَبُّوا۟ ٱلْكُفْرَ عَلَى ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ (٢٣)

Yā ayyuhallażīna āmanū lā tattakhidzū ābā'akum wa ikhwānakum awliyā'a inistaḥabbūl-kufra 'alal-īmān, wa man yatawallahum minkum fa'ulā'ika humuẓ-ẓālimūn

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu sebagai pemimpin (mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

24

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌۭ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍۢ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ (٢٤)

Qul in kāna ābā'ukum wa abnā'ukum wa ikhwānukum wa azwājukum wa 'ashīratukum wa amwālun iqtaraftumūhā wa tijāratun takhshawna kasādahā wa masākinun tarḍawnahā ahabba ilaykum minallāhi wa rasūlihī wa jihādin fī sabīlihī fa tarabaṣū ḥattā ya'tiyallāhu bi'amrih, wallāhu lā yahdil-qawmal-fāsiqīn

Katakanlah (Muhammad), "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

25

لَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍۢ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًۭٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ (٢٥)

Laqad naṣarakumullāhu fī mawāṭina kathīrah, wa yawma ḥunayn, iẕ a'jabatkum kathratukum falam tughni 'ankum shay'an wa ḍāqat 'alaykumul-arḍu bimā raḥubat thumma wallaytum mudbirīn

Sungguh, Allah telah menolong kamu (orang-orang mukmin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika kamu merasa bangga dengan banyaknya jumlahmu, tetapi (jumlah yang banyak itu) tidak berguna sedikit pun bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.

26

ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودًۭا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلْكَٰفِرِينَ (٢٦)

Thumma anzalāllāhu sakīnatahū 'alā rasūlihī wa 'alāl-mu'minīna wa anzala junūdan lam tarawhā wa 'adzdzaballażīna kafarū, wa dzālika jazā'ul-kāfirīn

Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.

27

ثُمَّ يَتُوبُ ٱللَّهُ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ (٢٧)

Thumma yatūbullāhu mim ba'di dzālika 'alā man yashā', wallāhu ghafūrur raḥīm

Kemudian setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

28

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْمُشْرِكُونَ نَجَسٌۭ فَلَا يَقْرَبُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةًۭ فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌۭ (٢٨)

Yā ayyuhallażīna āmanū innamāl-mushrikūna najasun falā yaqrabul-masjid al-ḥarāma ba'da 'āmihim hādzā, wa in khiftum 'aylatan fa sawfa yughnīkumullāhu min faḍlihi in shā', innallāha 'alīmun ḥakīm

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, karena itu janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah akan memberimu kecukupan dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

29

قَٰتِلُوا۟ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلْحَقِّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعْطُوا۟ ٱلْجِزْيَةَ عَن يَدٍۢ وَهُمْ صَٰغِرُونَ (٢٩)

Qātilullażīna lā yu'minūna billāhi wa lā bil-yawmil-ākhiri wa lā yuḥarrimūna mā ḥarramallāhu wa rasūluhū wa lā yadīnūna dīnal-ḥaqqi minallażīna ūtul-kitāba ḥattā yu'ṭul-jizyata 'an yad wa hum ṣāghirūn

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

30

وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ عُزَيْرٌ ٱبْنُ ٱللَّهِ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٰرَى ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ ٱللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَٰهِهِمْ ۖ يُضَٰهِـُٔونَ قَوْلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن قَبْلُ ۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ (٣٠)

Wa qālatīl-yahūdu 'uzayrunibnullāh, wa qālatin-naṣāral-masīḥubnullāh, dzālika qawluhum bi'afwāhihim, yuḍāhi'ūna qawlallażīna kafarū min qabl, qātalahumullāh, annā yu'fakūn

Dan orang-orang Yahudi berkata, "Uzair putra Allah," dan orang-orang Nasrani berkata, "Al-Masih putra Allah." Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?