Memproses...

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

1

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ ۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ (١)

Al-ḥamdu lillāhillażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa ja'alaẓ-ẓulumāti wan-nụr, ummmallażīna kafarụ birabbihim ya'dilụn

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

2

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُّسَمًّى عِندَهُۥ ۖ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَ (٢)

Huważī khalaqakum min ṭīnin umma qaḍā ajalā, wa ajalum musammā 'indahụ umma antum tamtarụn

Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun kemudian kamu masih meragukan (kebangkitan).

3

وَهُوَ ٱللَّهُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَفِى ٱلْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ (٣)

Wa huwallāhu fis-samāwāti wa fil-arḍ, ya'lamu sirrakum wa jahrakum wa ya'lamu mā taksibụn

Dan Dialah Allah (yang disembah) di langit dan di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan, dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.

4

وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ (٤)

Wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'anhā mu'riḍīn

Dan tidak ada suatu ayat pun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling darinya.

5

فَقَدْ كَذَّبُوا۟ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمْ ۖ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنۢبَٰٓؤُا۟ مَا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ (٥)

Faqad każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum, fa saufa ya`tīhim ambā`u mā kānụ bihī yastahzi`ụn

Maka sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur'an) ketika (ayat-ayat) itu sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.

6

أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّن قَرْنٍ مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّن لَّكُمْ وَأَرْسَلْنَا ٱلسَّمَآءَ عَلَيْهِم مِّدْرَارًا وَجَعَلْنَا ٱلْأَنْهَٰرَ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَٰهُم بِذُنُوبِهِمْ وَأَنشَأْنَا مِنۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ (٦)

A lam yarau kam ahlaknā ming qablihim ming qarnim makkannāhum fil-arḍi mā lam numakkin lakum wa arsalnas-samā'a 'alaihim midrārā wa ja'alnal-anhāra tajrī min taḥtihim fa ahlaknāhum biżunụbihim wa ansya`nā mim ba'dihim qarnan ākharīn

Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosanya, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah mereka.

7

وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَٰبًا فِى قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ (٧)

Wa lau nazzalnā 'alaika kitāban fī qirṭāsin fa lamasụhu bi`aidīhim la qālallażīna kafarū in hāżā illā siḥrum mubīn

Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."

8

وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِىَ ٱلْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ (٨)

Wa qālụ lau lā unzila 'alaihi malak, wa lau anzalnā malakal laquḍiyal-amru ṡumma lā yunẓarụn

Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Muhammad)?" Dan sekiranya Kami turunkan (malaikat) itu, niscaya selesailah urusan (mereka), kemudian mereka tidak diberi penangguhan (sedikit pun).

9

وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَٰهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ (٩)

Wa lau ja'alnāhu malakal laja'alnāhu rajulaw wa lalabasnā 'alaihim mā yalbisụn

Dan sekiranya Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki dan (jika Kami lakukan itu) tentulah Kami jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.

10

وَلَقَدِ ٱسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُوا۟ مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ (١٠)

Wa laqadistuhzi`a birusulim ming qablika fa ḥāqa billażīna sakhirụ minhum mā kānụ bihī yastahzi`ụn

Dan sungguh, telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka (azab) apa yang selalu mereka perolok-olokkan.

11

قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ (١١)

Qul sīrụ fil-arḍi ṡummanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīn

Katakanlah (Muhammad), "Berjalanlah di bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

12

قُل لِّمَن مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ قُل لِّلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (١٢)

Qul limam mā fis-samāwāti wal-arḍ, qul lillāh, kataba 'alā nafsihir-raḥmah, la yajma'annakum ilā yaumil-qiyāmati lā raiba fīh, allażīna khasirū anfusahum fa hum lā yu`minụn

Katakanlah (Muhammad), "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah, "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka itu tidak beriman.

13

وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِى ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ (١٣)

Wa lahụ mā sakana fil-laili wan-nahār, wa huwas-samī'ul-'alīm

Dan milik-Nyalah apa yang ada di malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

14

قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ إِنِّىٓ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ (١٤)

Qul a gairallāhi attakhiżu waliyyan fāṭiris-samāwāti wal-arḍi wa huwa yuṭ'imu wa lā yuṭ'am, qul innī umirtu an akụna awwala man aslama wa lā takụnanna minal-musyrikīn

Katakanlah (Muhammad), "Apakah aku akan menjadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu termasuk orang yang mempersekutukan Allah."

15

قُلْ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّى عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (١٥)

Qul innī akhāfu in 'aṣaitu rabbī 'ażāba yaumin 'aẓīm

Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari Kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku."

16

مَّن يُصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمَهُۥ ۚ وَذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْمُبِينُ (١٦)

May yuṣraf 'an-hu yauma`iżin fa qad raḥimah, wa żālikal-fauzul-mubīn

Barangsiapa dijauhkan azab darinya pada hari itu, maka sungguh, Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah kemenangan yang nyata.

17

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ (١٧)

Wa iy yamsaskallāhu biḍurrin fa lā kāsyifa lahū illā huw, wa iy yamsaska bikhairin fa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

18

وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ (١٨)

Wa huwal-qāhiru fauqa 'ibādih, wa huwal-ḥakīmul-khabīr

Dan Dialah yang berkuasa atas semua hamba-Nya. Dan Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.

19

قُلْ أَىُّ شَىْءٍ أَكْبَرُ شَهَٰدَةً ۖ قُلِ ٱللَّهُ ۖ شَهِيدٌۢ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِىَ إِلَىَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانُ لِأُنذِرَكُم بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ ٱللَّهِ ءَالِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُل لَّآ أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ وَإِنَّنِى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ (١٩)

Qul ayyu syai`in akbaru syahādah, qulillāh, syahīdum bainī wa bainakum, wa ūḥiya ilayya hāżal-qur`ānu li`unżirakum bihī wa mam balag, a`innakum lataśhadụna anna ma'allāhi ālihatan ukhrā, qul lā asyhad, qul innamā huwa ilāhuw wāḥiduw wa innanī barī`um mimmā tusyrikụn

Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?" Katakanlah, "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur'an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?" Katakanlah, "Aku tidak dapat bersaksi." Katakanlah, "Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."

20

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ ۘ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (٢٠)

Allażīna ātaināhul-kitāba ya'rifụnahụ kamā ya'rifụna abnā`ahum, allażīna khasirū anfusahum fa hum lā yu`minụn

Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).

21

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ (٢١)

Wa man aẓlamu mimmaniftarā 'alallāhi każibaw au każżaba bi`āyātih, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.

22

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ ٱلَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ (٢٢)

Wa yauma naḥsyuruhum jamī'an ṡumma naqụlu lillażīna asyrakū aina syurakā`ukumullażīna kuntum taz'umụn

Dan (ingatlah) pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Allah), "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu klaim?"

23

ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ وَٱللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ (٢٣)

Ṡumma lam takun fitnatuhum illā ang qālụ wallāhi rabbinā mā kunnā musyrikīn

Kemudian tidak ada alasan mereka, kecuali mereka berkata, "Demi Allah, Tuhan kami, kami tidak pernah mempersekutukan Allah."

24

ٱنظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ (٢٤)

Unẓur kaifa każabụ 'alā anfusihim wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yaftarụn

Lihatlah bagaimana mereka berdusta terhadap diri mereka sendiri dan bagaimana sembahan-sembahan yang mereka ada-adakan itu meninggalkan mereka.

25

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوكَ يُجَٰدِلُونَكَ يَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ (٢٥)

Wa min-hum may yastami'u ilaīk, wa ja'alnā 'alā qulụbihim akinnatan ay yafqahụhu wa fī āżānihim waqrā, wa iy yarau kulla āyatin lā yu`minụ bihā, ḥattā iżā jā`ụka yujādilụnaka yaqụlullażīna kafarū in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu (Muhammad), tetapi Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan sekalipun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Sehingga ketika mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, "Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu."

26

وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْـَٔوْنَ عَنْهُ ۖ وَإِن يُهْلِكُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (٢٦)

Wa hum yanhauna 'an-hu wa yan`auna 'an-h, wa iy yuhlikụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn

Dan mereka melarang (orang lain) untuk (mengikuti)nya dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya, tetapi (sebenarnya) mereka hanya membinasakan diri mereka sendiri, tanpa mereka sadari.

27

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذْ وُقِفُوا۟ عَلَى ٱلنَّارِ فَقَالُوا۟ يَٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ (٢٧)

Wa lau tarā iż wuqifụ 'alan-nāri fa qālụ yā laitanaā nuraddu wa lā nukażżiba bi`āyāti rabbinā wa nakụna minal-mu`minīn

Dan sekiranya kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman."

28

بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا۟ يُخْفُونَ مِن قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا۟ لَعَادُوا۟ لِمَا نُهُوا۟ عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ (٢٨)

Bal badā lahum mā kānụ yukhfụna ming qabl, wa lau ruddụ la'ādụ limā nuhụ 'an-hu wa innahum lakażibụn

Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulangi apa yang telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu pendusta belaka.

29

وَقَالُوٓا۟ إِنْ هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ (٢٩)

Wa qālū in hiya illā ḥayātunad-dun-yā wa mā naḥnu bimab'ụṡīn

Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, dan kita tidak akan dibangkitkan."

30

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذْ وُقِفُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ قَالَ أَلَيْسَ هَٰذَا بِٱلْحَقِّ ۚ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَرَبِّنَا ۚ قَالَ فَذُوقُوا۟ ٱلْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ (٣٠)

Wa lau tarā iż wuqifụ 'alā rabbihim, qāla a laisa hāżā bil-ḥaqq, qālụ balā wa rabbinā, qāla fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn

Dan sekiranya kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (niscaya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepala di hadapan-Nya). (Allah berfirman), "Bukankah (kebangkitan) ini benar?" Mereka menjawab, "Benar, demi Tuhan kami." Dia berfirman, "Maka rasakanlah azab ini, karena dahulu kamu mengingkarinya."